“Tujuannya apa program Makan Bergizi Gratis ini? Banyak yang mencibir, banyak yang bilang “Daripada makan gratis mending kita dikasih kerjaan”. Itu tidak salah, tapi kurang tepat untuk program Makan Bergizi Gratis ini. Kalau dikasih ikan jadi pada manja, tidak kreatif, progam Makan Bergizi Gratis ini dianggap memanjakan. Padahal ini bisa menjadi kail dan umpannya,” tutur Zainul.
Setiap dapur MBG akan dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.
“Tadi Pak Dedi bilang satu dapur bisa menyerap pekerja sekitar 45-50 orang. Apakah itu tidak membuka lapangan pekerjaan? selain pekerja yang di dapur, rentetan ekonomi bukan hanya di dapur, tapi beras berasal dari petani, juga membuka kesempatan para petani agar merek bergairah lagi menanam padi. Sayur yang nanam siapa? Petani, akhirnya petani sayur bersemangat menanam sayur,” ungkap Zainul.
Baca juga: Rapat Paripurna Pertama, Ayep Zaki: Pemkot Sukabumi Harus Kaya Bukan Wali Kotanya
Untuk itu, Zainul mengajak kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis ini.