Rusdiana menambah, kelompok geng motor tidak berani menyerang langsung ke warga karena saat itu sudah berkumpul massa sekitar 80 orang. Dirinya saat itu fokus menjaga pemuda yang mengejar geng motor ke depan dengan membawa sebatang bambu sambil merekam kejadian dengan ponselnya.
“Sekitar pukul 05.00 WIB sampai dengan 05.30 WIB pagi, mereka (geng motor) baru pada bubar dan mobil patroli Polsek (Citamiang) baru datang. Saya harap harus ada ketegasan dari pihak aparat,” ujar Rusdiana.
Baca juga: Mobil Berstiker Sekretariat Wapres Tabrak Sepeda Motor di Sukabumi, 2 Tewas 1 Luka
Lebih lanjut Rusdiana mengatakan, jangan sampai warga yang harus bertindak tegas dan main hakim sendiri untuk membubarkan kelompok geng motor yang meresahkan. Selain itu, warga yang akan beraktivitas pagi seperti ke pasar, merasa takut dan tidak nyaman.
“Aksi berandalan bermotor ini sudah sejak lama, kalau ga di ujung Jalur (Jalan Lingkar Selatan) bikin ulahnya pasti bikin ulah di daerah ujung belokan Cikondang, kasian yang pulang, kasian yang mau ke pasar jadi tidak nyaman Kota Sukabumi ini,” ujar Rusdiana.
Baca juga: 60 Siswa SMAN 5 Kota Sukabumi Alergi Makanan, Dapat Mengganti Menu Makan Bergizi Gratis
Sementara itu salah satu korban penyerangan, Alfi (30) menuturkan, pada saat kejadian dirinya bersama temannya menahan serangan kelompok geng motor yang diperkirakan berjumlah 100 orang, hingga akhirnya terkena sabetan sajam di tangan sebelah kiri
“Karena posisi saya bersama Fajar posisi di depan Rusdiana yang saat itu melihat langsung keganasan berandalan bermotor, tangan kiri saya terkena sajam walaupun saya dibantu 2 forum pemuda Cikondang dan Dayeuhluhur Wetan. Saya menakis sajam sembari lari karena tak tahan,” ujar Alfi.
Reporter: Eka Lesmana