Sukabumi – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) tekankan agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersikap netral dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Sukabumi 2024 ini.
Ketua LSM Urat Nadi Rakyat (UNARA), Gagan Rachman mengatakan, seharusnya MUI Kota Sukabumi tidak ikut arus politik praktis di Pilkada 2024 dan harus berdiri di atas semua golongan serta mengayomi semua Pasangan Calon (Paslon) yang ikut dalam kontestasi.
“Semua pengurus MUI di semua tingkatan, agar menjaga jangan sampai institusi MUI terbawa arus politik praktis, dengan ikut dukung-mendukung calon tertentu,” ujar Gagan kepada sukabumiplus.com, Kamis (21/11/2024).
Baca juga: Wow! Warga Diminta Sumpah Demi Allah untuk Pilih Paslon Pilkada
Lebih lanjut Gagan mengatakan, MUI harus membimbing dan memberikan penerangan kepada masyarakat agar tidak terjadi perselisihan namun dapat menciptakan kedamaian saat berlangsungnya pesta demokrasi di Kota Sukabumi.
“Sehingga setiap proses Pemilukada dapat dilaksanakan secara sehat dengan mengedepankan Al-Akhlaq Al-Karimah dan pada gilirannya terhindar dari perpecahan serta mendapatkan berkah dari Allah SWT,” ujar Gagan menjelaskan.
Baca juga: KPU Tetapkan 3 Paslon Peserta Pilkada Kota Sukabumi
Gagan juga menambahkan, jangan sampai MUI dijadikan media kampanye oleh salah satu Paslon. Walaupun setiap personal masing-masing baik pengurus maupun anggotanya mempunyai hak memilih, namun tetap harus netral selayaknya ASN.
“Untuk itu maka kami minta MUI untuk transparan, tugasnya kan membina umat dengan berbagai keberagamannya. Ya memang kalo balik lagi ke perseorangannya mereka punya hak memilih, tapi tetap harus netral,” ujar Gagan.