Sukabumi – Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sukabumi yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Suriah, meninggal dunia diduga karena sering disiksa majikan. Terakhir kepala korban dipukul menggunakan panci hingga berdarah.
Korban bernama Sri Erni Juniarti, yang merupakan warga asal Kampung Cimaja, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan meninggal dunia di Suriah pada Sabtu, 14 September 2024.
Baca juga: Rampas Motor dan Lukai Korban, Ini Tampang 3 Begal Sadis di Sukabumi yang Ditembak Polisi
Kabar duka tersebut diterima pihak keluarga yang disampaikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Suriah. Namun sebelumnya, pihak keluarga menerima pesan dari korban bahwa dirinya mengalami tindak kekerasan dari majikan.
Salah satu keluarga korban, Bambang Permadi (34) mengatakan, pihak keluarga mendapatkan kabar duka korban sudah meninggal dunia dari pihak KBRI di Suriah pada Kamis (19/9/2024) dan Jumat (20/9/2024).
Baca juga: Plan Indonesia Kolaborasi dengan Pemkab Sukabumi untuk Pencegahan Perkawinan Anak
“Kalo berangkat bekerja ke Suriah udah lama, sekitar tahun 2022. Sempat mengeluhkan perlakuan buruk yang diterima di tempat kerjanya,” ujar Bambang, Sabtu (28/9/2024).
Lebih lanjut Bambang mengatakan, korban dalam percakapan terakhirnya pada 14 September 2024, mengaku kepalanya dipukul majikannya dengan panci hingga berdarah.
Baca juga: Gegara Warisan, Kakak Bacok Adik dan Tuduh Dukun Santet di Palabuhanratu
“Ditanggal 14 itu, saya sempat chatingan dengan almarhum, pas saya tanyakan lagi pas tanggal 19, KBRI mengabarkan beliau meninggal itu ditanggal 14 sama. Beliau curhat ditinggal 14 itu bahwa beliau disiksa oleh majikannya sempat dipukul kepalanya sama panci sampai berdarah,” ujar Bambang.
Sementara itu, orang tua angkat korban, Jamilah (60) menceritakan hal sama. Dia menyebutkan bahwa almarhum kerap disiksa majikannya.
“Kabar terakhir katanya sri erni meninggal, terus sebelumnya dia suka nelpon klo dia suka di siksa sama majikannya. Suka dipukul, trus di kasih makan juga sedikit klo udah kerja banyak itu juga,” ujar Jamilah.
Reporter: Dharmawan Hadi