Sukabumi – Warga Kampung Sekarwangi RT 03/20, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, dihebohkan dengan bau bangkai dari mayat laki-laki yang berada di salah satu rumah tetangga, pada Selasa (8/10/2024) malam.
Awal mula dari kecurigaan warga terjadi saat sering mencium bau bangkai dan rumah tersebut dan sudah 4 hari lampunya selalu padam. Selanjutnya warga melaporkan kepada ketua RT lalu bersama-sama dengan warga memeriksa rumah tersebut.
“Kemudian kita bersama-sama masuk ke dalam rumah melalui pintu depan yang tidak terkunci dan ditemukan korban tergantung di kusen pintu kamar sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Ketua RT setempat, Dudang Iskandar (49) kepada sukabumiplus.com, Rabu (9/10/2024).
Baca juga: Warga Sukabumi Tewas Tertabrak KA Pangrango saat Menyebrang Rel
Lebih lanjut Dudang mengatakan, setelah mengetahui korban tergantung di salah satu kusen pintu kamar, dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian Sektor Cibadak Polres Sukabumi.
“Setelah mengetahui korban tergantung, saya langsung melaporkan kejadian penemuan mayat laki-laki di kusen pintu rumah kepada pihak kepolisian,” ujar Dudang.
Sementara itu, Kapolsek Cibadak, AKP Idji Djubaedi mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari warga, anggota Polsek Cibadak mendatangi TKP penemuan mayat dengan motif sementara dugaan gantung diri.
“Korban ditemukan tergantung di seutas tambang plastik warna merah yang melilit di leher menggantung di pintu kamar rumah,” ujar Kapolsek Cibadak, AKP Idji Djubaedi.
Baca juga: Gempa M4,9 Dirasakan Warga Sukabumi, Lampu Ruang Tamu Bergoyang hingga Pagar Rumah Bergetar
Pada saat ditemukan, lanjut Djubaedi, kondisi korban memakai baju kaos berwarna hitam, celana pendek warna coklat. Korban diketahui sebagai pemilik rumah berinisial PP (35) yang saat ditemukan sudah tergantung.
“Dari informasi menurut keterangan keluarga korban mengalami depresi dikarenakan kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, korban selanjutnya dibawa ke BLUD RS Sekarwangi Cibadak untuk dilakukan pemeriksaan (visum et refertum),” ujar Djubaedi.
Djubaedi menambahkan, setelah selesai melakukan pemeriksaan dari tim media, jenazah akan diserahkan kepada keluarga yang menolak untuk dilakukan autopsi.
Reporter: Dharmawan Hadi